Example 728x250
Parlemen

DPRD Trenggalek Dorong Kenaikan Insentif Guru PAUD, Perkuat Bahasa Jawa, dan Pembiasaan Lagu Kebangsaan

×

DPRD Trenggalek Dorong Kenaikan Insentif Guru PAUD, Perkuat Bahasa Jawa, dan Pembiasaan Lagu Kebangsaan

Sebarkan artikel ini
Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek, Sukarodin, (tengah) saat memimpin rapat kerja bersama Dinas Pendidikan dan OPD mitra di ruang rapat DPRD, Jumat (8/8/2025).

GRADASINEWS.ID– Kesejahteraan guru, pelestarian budaya, dan penanaman nasionalisme menjadi sorotan utama Komisi IV DPRD Trenggalek dalam rapat kerja bersama Dinas Pendidikan dan sejumlah OPD mitra, Jumat (8/8/2025).

Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek, Sukarodin, menegaskan perlunya peningkatan insentif guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari Rp 500 ribu menjadi Rp 600 ribu per bulan. Menurutnya, PAUD dan TK adalah fondasi penting pembentukan karakter anak, sehingga tenaga pendidik di jenjang ini harus mendapat dukungan yang layak.

“Mereka bekerja membentuk generasi masa depan sejak usia dini. Sudah seharusnya insentifnya ditambah agar semangat mengajar tetap terjaga,” ujar Sukarodin.

Selain soal insentif, Sukarodin juga menyoroti lemahnya penguatan muatan lokal, khususnya Bahasa Jawa. Berdasarkan pantauan dan laporan dari sejumlah sekolah, masih banyak yang belum memiliki guru pengampu mata pelajaran tersebut.

“Kami tanya ke sekolah-sekolah, ternyata banyak yang belum punya guru Bahasa Jawa. Ini memprihatinkan,” ungkapnya.

Untuk mengatasi persoalan ini, pihaknya mendorong adanya alokasi anggaran khusus untuk pelatihan dan penugasan guru muatan lokal agar pemerataan dapat terwujud. Menurutnya, Bahasa Jawa bukan hanya pelajaran, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang perlu dilestarikan di sekolah.

Sukarodin juga mengusulkan agar seluruh sekolah membiasakan pemutaran lagu kebangsaan sebelum kegiatan belajar dimulai. Selain itu, setiap SMP negeri dan swasta diharapkan membentuk grup paduan suara sebagai wadah pembinaan karakter sekaligus mengasah bakat seni siswa.

“Lagu kebangsaan akan menumbuhkan rasa cinta tanah air, sementara paduan suara bisa menjadi media pembinaan disiplin, kerja sama, dan prestasi,” jelasnya.

Ia berharap seluruh usulan tersebut—mulai dari peningkatan insentif guru, pemerataan guru Bahasa Jawa, pembiasaan lagu kebangsaan, hingga pembentukan paduan suara—dapat masuk ke dalam prioritas kebijakan pendidikan daerah demi kualitas SDM Trenggalek di masa depan.